Tuberkulosis: Tantangan dan Upaya Pengendalian di Era Modern
asdfa
|
Artikel
Jumat, 28 Juni 2024

Pendahuluan

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Meskipun telah dikenal selama berabad-abad, TBC masih menjadi masalah kesehatan global utama, terutama di negara berkembang. Artikel ini membahas tantangan yang dihadapi dalam penanggulangan TBC dan berbagai upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini.

Epidemiologi Tuberkulosis

Tuberkulosis adalah salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2020, sekitar 10 juta orang jatuh sakit akibat TBC dan 1,5 juta orang meninggal dunia. Penyakit ini lebih umum terjadi di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi, akses pelayanan kesehatan yang buruk, dan prevalensi HIV yang tinggi.

Mekanisme Penularan dan Gejala

TBC menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Gejala utama TBC termasuk batuk berkepanjangan (lebih dari tiga minggu), nyeri dada, batuk berdarah, demam, berkeringat di malam hari, dan penurunan berat badan. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Tantangan dalam Pengendalian TBC

Resistensi Obat: Salah satu tantangan terbesar dalam penanganan TBC adalah munculnya bakteri yang resisten terhadap obat, yang dikenal sebagai TBC Multi-drug Resistant (MDR-TB) dan Extensively Drug-Resistant TB (XDR-TB). Pengobatan TBC yang resisten terhadap obat memerlukan waktu yang lebih lama dan lebih mahal.

Kurangnya Akses ke Layanan Kesehatan: Di banyak negara, akses ke diagnosis dan pengobatan TBC masih terbatas. Infrastruktur kesehatan yang lemah, kurangnya tenaga medis, dan stigma sosial terhadap penderita TBC memperburuk situasi.

Ko-infeksi dengan HIV: TBC adalah penyebab kematian utama di antara orang dengan HIV/AIDS. Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi TBC.

 

Upaya Pengendalian dan Pencegahan TBC

Peningkatan Diagnosis dan Pengobatan: Penggunaan teknologi modern seperti tes molekuler cepat (Xpert MTB/RIF) untuk diagnosis TBC dapat meningkatkan deteksi dini dan pengobatan yang tepat.

Program Vaksinasi: Vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) telah digunakan selama hampir satu abad dan tetap menjadi alat penting dalam pencegahan TBC, terutama pada anak-anak.

Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Kampanye kesadaran dan edukasi mengenai TBC dapat membantu mengurangi stigma dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya diagnosis dini dan pengobatan.

Kerjasama Internasional: Organisasi global seperti WHO, Stop TB Partnership, dan berbagai lembaga kesehatan lainnya bekerja sama untuk mengembangkan strategi global dalam penanggulangan TBC.

 

logo rekat
Yayasan Rekat Peduli Indonesia
Jl. Ngagel Wasana I No. 112, Baratajaya, Gubeng, Surabaya.
Hubungi Kami
Email : rekatpeduli@gmail.com
Youtube : Rekat Peduli Indonesia
Facebook : @rekat4indonesia
Instagram : Rekat Peduli Indonesia
Yayasan Rekat Peduli Indonesia @ 2024